Home > CERITA > TUKANG CUCI HOT
TUKANG CUCI HOT
Posted on Minggu, 28 April 2013 by joevin
Ilustrasi |
Hari ini seperti biasa
aku perhatikan istriku sedang bersiap untuk berangkat kerja, sementara
aku masih berbaring. Istriku memang harus selalu berangkat pagi, tidak
seperti pekerjaanku yang tidak mengharuskan berangkat pagi. Tidak lama
kemudian aku perhatikan dia berkata sesuatu, pamitan, dan perlahan
meninggalkan rumah. Sementara aku bersiap kembali untuk tidur, kembali
kudengar suara orang mendekat ke arah pintu kamar. Tetapi langsung aku
teringat pasti pembantu rumah tangga kami, Lia, yang memang mendapat
perintah dari istriku untuk bersih-bersih rumah sepagi mungkin, sebelum
mengerjakan yang lain.
Lia ini baru berumur 17 tahun,
dengan tinggi badan yang termasuk pendek namun bentuk tubuhnya sintal.
Aku hanya perhatikan hal tersebut selama ini, dan tidak pernah berfikir
macam-macam sebelumnya. Tidak berapa lama dari suara langkah yang
kudengar tadi, Lia pun mulai tampak di pintu masuk, setelah mengetuk dan
meminta izin sebentar, ia pun masuk sambil membawa sapu tanpa menunggu
izin dariku. Baru pagi ini aku perhatikan pembantuku ini, not bad at
all.
Karena aku selalu tidur hanya
dengan bercelana dalam, maka aku pikir akan ganggu dia. Dengan masih
pura-pura tidur, aku menggeliat ke samping hingga selimutku pun
tersingkap. Sehingga bagian bawahku sudah tidak tertutup apapun,
sementara karena bangun tidur dan belum sempat ke WC, kemaluanku sudah
mengeras sejak tadi. Dengan sedikit mengintip, Lia berkali-kali melirik
kearah celana dalamku, yang didalamnya terdapat ‘Mr. Penny’ku yang sudah
membesar dan mengeras. Namun aku perhatikan dia masih terus mengerjakan
pekerjaannya sambil tidak menunjukkan perasaannya.
Setelah itu dia selesai dengan
pekerjaannya dan keluar dari kamar tidur. Akupun bangun ke kamar mandi
untuk buang air kecil. Seperti biasa aku lepas celana dalamku dan
kupakai handuk lalu keluar mencari sesuatu untuk minum. Kulihat Lia
masih meneruskan pekerjaannya di ruang lain, aku rebahkan diriku di sofa
depan TV ruang keluarga kami. Sejenak terlintas untuk membuat Lia lebih
dalam menguasai ‘pelajarannya’. Lalu aku berfikir, kira-kira topik apa
yang akan aku pakai, karena selama ini aku jarang sekali bicara dengan
dia.
Sambil aku perhatikan Lia yang
sedang sibuk, aku mengingat-ingat yang pernah istriku katakan soal dia.
Akhirnya aku ingat bahwa dia memiliki masalah bau badan. Dengan
tersenyum gembira aku panggil dia dan kuminta untuk berhenti melakukan
aktivitasnya sebentar. Lia pun mendekat dan mengambil posisi duduk di
bawah. Duduknya sangat sopan, jadi tidak satupun celah untuk melihat
‘perangkatnya’. Aku mulai saja pembicaraanku dengannya, dengan
menanyakan apakah benar dia mempunyai masalah BB. Dengan alasan tamu dan
relasiku akan banyak yang datang aku memintannya untuk lebih perhatian
dengan masalahnya.
Dia hanya mengiyakan
permintaanku, dan mulai berani mengatakan satu dua hal. Semakin baik
pikirku. Masih dengan topik yang sama, akupun mengajaknya ngobrol
sejenak, dan mendapat respon yang baik. Sementara dudukku dengan sengaja
aku buat seolah tanpa sengaja, sehingga ‘Mr. Penny’ku yang hanya
tertutup handuk akan terlihat sepenuhnya oleh Lia. Aku perhatikan
matanya berkali-kali melirik ke arah ‘Mr. Penny’ku, yang secara tidak
sengaja mulai bangun. Lalu aku tanyakan apa boleh mencium BB-nya, sebuah
pertanyaan yang cukup mengagetkannya, selain karena pertanyaan itu
cukup berani, juga karena matanya yang sedang melirik ke ‘anu’ ku. Untuk
menutupi rasa malunya, diapun hanya mengangguk membolehkan.
Aku minta dia untuk mendekat,
dan dari jarak sekian centimeter, aku mencoba mencium BBnya. Akalku
mulai berjalan, aku katakan tidak begitu jelas, maka dengan alasan pasti
sumbernya dari ketiaknya, maka aku minta dia untuk menunjukkan
ketiaknya. Sejenak dia terdiam, mungkin dipikirnya, apakah ini harus
atau tidak. Aku kembali menyadarkannya dengan memintanya kembali
memperlihatkan ketiaknya. Melihat tatapannya aku mengerti bahwa dia
tidak tahu apa yang harus dikerjakannya untuk memenuhi permintaanku.
Maka aku dengan cepat menuntunnya agar dia tidak bingung akan apa yang
harus dilakukan. Dan aku katakan, naikkan saja baju kaosnya sehingga aku
dapat memeriksa ketiaknya, dan aku katakan jangan malu, toh tidak ada
siapapun di rumah.
Perlahan diangkatnya baju
kaosnya dan akupun bersorak gembira. Perlahan kulit putih mulusnya mulai
terlihat, dan lalu dadanya yang cukup besar tertutup BH sempit pun
mulai terlihat. ‘Mr. Penny’ku langsung membesar dan mengeras penuh.
Setelah ketiaknya terlihat, akupun memberi perhatian, kudekatkan
hidungku terlihat bulu ketiaknya cukup lebat. Setelah dekat aku hirup
udara sekitar ketiak, baunya sangat merangsang, dan akupun semakin
mendekatkan hidungku sehingga menyentuh bulu ketiaknya. Sedikit kaget,
dia menjauh dan menurunkan bajunya. Lalu aku katakan bahwa dia harus
memotong bulu ketiaknya jika ingin BBnya hilang. Dia mengangguk dan
berjanji akan mencukurnya. Sejenak aku perhatikan wajahnya yang tampak
beda, merah padam. Aku heran kenapa, setelah aku perhatikan seksama,
matanya sesekali melirik ke arah ‘Mr. Penny’ku. Ya ampun, handukku
tersingkap dan ‘Mr. Penny’ku yang membesar dan memanjang, terpampang
jelas di depan matanya. Pasti tersingkap sewaktu dia kaget tadi.
Lalu kuminta Lia kembali
mendekat, dan aku katakan bahwa ini wajar terjadi, karena aku sedang
berdekatan dengan perempuan, apalagi sedang melihat yang berada di dalam
bajunya. Dengan malu dia tertunduk. Lalu aku lanjutkan, entah pikiran
dari mana, tiba-tiba aku memuji badannya, aku katakan bahwa badannya
bagus dan putih. Aku juga mengatakan bahwa bibirnya bagus. Entah
keberanian dari mana, aku bangun sambil memegang tangannya, dan
memintanya berdiri berhadapan. Sejenak kami berpandangan, dan aku mulai
mendekatkan bibirku pada bibirnya. Kami berciuman cukup lama dan sangat
merangsang. Aku perhatikan dia begitu bernafsu, mungkin sudah sejak tadi
pagi dia terangsang.
Tanganku yang sudah sejak tadi
berada di dadanya, kuarahkan menuju tangannya, dan menariknya menuju
sofa. Kutidurkan Lia dan menindihnya dari pinggul ke bawah, sementara
tanganku berusaha membuka bajunya. Beberapa saat nampaknya kesadaran Lia
bangkit dan melakukan perlawanan, sehingga kuhentikan sambil membuka
bajunya, dan aku kembali mencium bibirnya hingga lama sekali. Begitu Lia
sudah kembali mendesah, perlahan tangan yang sejak tadi kugunakan untuk
meremas dadanya, kuarahkan ke belakang untuk membuka kaitan BHnya.
Hingga terpampanglah buah dadanya yang berukuran cukup besar dengan
puting besar coklat muda.
Lumatan mulutku pada buah
dadanya membuatnya sudah benar-benar terangsang, sehingga dengan mudah
tanganku menuju ke arah ‘Veggy’nya yang masih bercelana dalam, sedang
tanganku yang satunya membawa tangannya untuk memegang ‘Mr. Penny’ku.
Secara otomatis tangannya meremas dan mulai naik turun pada ‘Mr.
Penny’ku. Sementara aku sibuk menaikkan roknya hingga celana dalamnya
terlihat seluruhnya. Dan dengan menyibakkan celana dalamnya, ‘Veggy’nya
yang basah dan sempit itupun sudah menjadi mainan bagi jari-jariku.
Namun tidak berapa lama, kurasakan pahanya menjepit tanganku, dan
tangannya memegang tanganku agar tidak bergerak dan tidak meninggalkan
‘Veggy’nya. Kusadari Lia mengalami orgasme yang pertama
Setelah mereda, kupeluk erat
badannya dan berusaha tetap merangsangnya, dan benar saja, bebrapa saat
kemudian, nampak dirinya sudah kembali bergairah, hanya saja kali ini
lebih berani. Lia membuka celana dalamnya sendiri, lalu berusaha mencari
dan memegang ‘Mr. Penny’ku. Sementara secara bergantian bibir dan buah
dadanya aku kulum. Dan dengan tanganku, ‘Veggy’nya kuelus-elus lagi
mulai dari bulu-bulu halusnya, bibir ‘Veggy’nya, hingga ke dalam, dan
daerah sekitar lubang pantatnya. Sensasinya pasti sungguh besar,
sehingga tanpa sadar Lia menggelinjang-gelinjang keras. Kesempatan ini
tidak aku sia-siakan, bibirku pindah menuju bibirnya, sementara ‘Mr.
Penny’ku ku dekatkan ke bibir ‘Veggy’nya, ku elus-elus sebentar, lalu
aku mulai selipkan pada bibir ‘Veggy’ pembantuku ini.
Sudah seperti layaknya suami dan
istri, kami seakan lupa dengan segalanya, Lia bahkan mengerang minta
‘Mr. Penny’ku segera masuk. Karena basahnya ‘Veggy’ Lia, dengan mudah
‘Mr. Penny’ku masuk sedikit demi sedikit. Sebagai wanita yang baru
pertama kali berhubungan badan, terasa sekali otot ‘Veggy’ Lia menegang
dan mempersulit ‘Mr. Penny’ku untuk masuk. Dengan membuka pahanya lebih
lebar dan mendiamkan sejenak ‘Mr. Penny’ku, terasa Lia agak rileks.
Ketika itu, aku mulai memaju mundurkan ‘Mr. Penny’ku walau hanya bagian
kepalanya saja. Namun sedikit demi sedikit ‘Mr. Penny’ku masuk dan
akhirnya seluruh batangku masuk ke dalam ‘Veggy’nya. Setelah aku diamkan
sejenak, aku mulai bergerak keluar dan masuk, dan sempat kulihat cairan
berwarna merah muda, tanda keperawanannya telah kudapatkan.
Erangan nikmat kami berdua,
terdengar sangat romantis saat itu. Lia belajar sangat cepat, dan
‘Veggy’nya terasa meremas-remas ‘Mr. Penny’ku dengan sangat lembut.
Hingga belasan menit kami bersetubuh dengan gaya yang sama, karena ku
pikir nanti saja mengajarkannya gaya lain. ‘Mr. Penny’ku sudan
berdenyut-denyut tanda tak lama lagi aku akan ejakulasi. Aku tanyakan
pada Lia, apakah dia juga sudah hampir orgasme. Lia mengangguk pelan
sambil terrsenyum. Dengan aba-aba dari ku, aku mengajaknya untuk orgasme
bersama. Lia semakin keras mengelinjang, hingga akhinya aku katakan
kita keluar sama-sama. Beberapa saat kemudian aku rasakan air maniku
muncrat dengan derasnya didalam ‘Veggy’nya yang juga menegang karena
orgasme. Lia memeluk badanku dengan erat, lupa bahwa aku adalah
majikannya, dan akupun melupakan bahwa Lia adalah pembantuku, aku
memeluk dan menciumnya dengan erat.
Dengan muka sedikit malu, Lia
tetap tertidur disampingku di sofa tersebut. Kuperhatikan dengan lega
tidak ada penyesalan di wajahnya, tetapi kulihat kepuasan. Aku katakan
padanya bahwa permainannya sungguh hebat, dan mengajaknya untuk
mengulang jika dia mau, dan dijawab dengan anggukkan kecil dan senyum.
Sejak saat itu, kami sering melakukan jika istriku sedang tidak ada. Di
kamar tidurku, kamar tidurnya, kamar mandi, ruang tamu, ruang makan,
dapur, garasi, bahkan dalam mobil.
http://sayangiakuslamanya.blogspot.com/
Category Article CERITA
3 Responses to “INDO JAYA ABADI”
Entri Populer
-
Siang itu pertemuanku dengan client makan waktu lebih cepat dari perkiraan. Jam masih menunjukkan jam 11.00, paling sampai kantor pas jam ...
-
Cerita Sex Dewasa Ngentot Terbaru Dokter Dengan Pasien Hot Montok Cerita Sex Dewasa Ngentot Terbaru Dokter Dengan Pasien Hot Montok . t...
-
Ilustrasi Hari ini seperti biasa aku perhatikan istriku sedang bersiap untuk berangkat kerja, sementara aku masih berbaring. Istriku ...
-
Cerita Birahi Panas 3 Wanita Satu Pria 3 Wanita Satu Pria | Cerita Birahi Wanita Jepang . Namaku Jackie dan tentunya bukan nama asl...
-
Cerita Seks Dewasa Kusetubuhi Dua Gadis. http://sayangiakuslamanya.blogspot.com/ Cerita Seks Dewasa Kusetubuhi Dua Gadis Belia Di Wa...
VIMAX PILLS
OBAT PEMBESAR PENIS ALAMI
OBAT PEMANJANG PENIS
ALAT UNTUK PEMBESAR PENIS
OBAT KUAT VIAGRA PILLS
OBAT VITALITAS PRIA
OBAT KUAT SEX PRIA TAHAN LAMA
OBAT KUAT OLES PROCOMIL SPRAY
ALAT BANTU PRIA
ALAT BANTU WANITA
OBAT PERANGSANG WANITA
ALAT PEMBESAR PAYUDARA
PELANGSING BADAN HERBAL
OBAT PENINGGI BADAN HERBAL
KOSMETIK KECANTIKAN ALAMI
OBAT PEMBESAR PENIS
PEMBESAR PENIS ALAMI
OBAT PENYUBUR SPERMA
ALAT PEMBESAR PENIS
OBAT KUAT PRIA TAHAN LAMA
OBAT KUAT OLES PRIA TAHAN LAMA
ALAT BANTU SEX PRIA
ALAT BANTU SEX WANITA
OBAT DIABETES
OBAT HERNIA
ANEKA KONDOM DURI
OBAT PERANGSANG WANITA
PELANGSING BADAN HERBAL
KOSMETIK KECANTIKAN
OBAT PEMUTIH BADAN
Ok salam sukses